Disney dikecam karena menyatakan bahwa seorang duda yang istrinya meninggal secara tragis setelah menderita reaksi alergi parah di restoran Walt Disney World tidak dapat menempuh tindakan hukum terhadap perusahaan tersebut karena ia sebelumnya telah mendaftar untuk uji coba gratis layanan streaming Disney, Disney+.
Kanokporn Tangsuan, seorang dokter berusia 42 tahun, meninggal setelah mengonsumsi makanan di Raglan Road Irish Pub and Restaurant di Disney Springs, Florida, meskipun keluarganya telah berulang kali meyakinkan pelayan bahwa makanan tersebut bebas alergen. Setelah kematiannya pada bulan Oktober tahun lalu, suaminya, Jeffrey Piccolo, mengajukan gugatan atas kematian yang tidak wajar terhadap Walt Disney Parks and Resorts, menuduh perusahaan tersebut lalai karena tidak melatih staf dengan benar dalam menangani alergi makanan.
Namun, Disney telah berupaya untuk membatalkan kasus tersebut, dengan mengutip klausul arbitrase dalam Perjanjian Pelanggan Disney+, yang disetujui Piccolo saat ia mendaftar layanan tersebut pada bulan November 2019. Perusahaan tersebut mengklaim bahwa klausul ini berlaku untuk “semua perselisihan,” termasuk yang melibatkan afiliasinya, yang meliputi Walt Disney Parks and Resorts.
Tim hukum Piccolo mengecam pembelaan Disney sebagai “tidak masuk akal” dan “tidak masuk akal”, dengan menyatakan bahwa menyetujui ketentuan layanan streaming tidak seharusnya mengesampingkan haknya untuk diadili oleh juri dalam kasus kematian yang melanggar hukum. Kasus ini telah memicu perdebatan mengenai keberlakuan klausul arbitrase dalam kontrak konsumen, terutama ketika diterapkan pada hal-hal yang tidak terkait seperti cedera pribadi atau kematian yang melanggar hukum.
Sementara Disney menyatakan bahwa mereka hanya membela diri terhadap upaya untuk melibatkan perusahaan dalam gugatan hukum terkait restoran yang tidak secara langsung dimilikinya, kasus tersebut menimbulkan pertanyaan yang lebih luas tentang jangkauan perjanjian arbitrase dan hak-hak konsumen. Pakar hukum berpendapat bahwa hakim mungkin menganggap tidak masuk akal untuk memperluas klausul arbitrase dari kontrak layanan streaming ke klaim kematian yang salah, terutama dalam kasus yang melibatkan tuduhan serius seperti itu.
Kasus ini terus berlanjut saat Piccolo menuntut ganti rugi lebih dari $50.000 atas rasa sakit dan penderitaan mental, biaya pemakaman dan pengobatan, serta hilangnya pendapatan. Posisi Disney telah memicu kritik luas dan menimbulkan kekhawatiran tentang implikasi etis dari penggunaan klausul kontrak semacam itu untuk melindungi dari tanggung jawab hukum dalam kasus-kasus yang parah.