HM Revenue & Customs (HMRC) secara aktif menyelidiki 791 perusahaan terbesar di Inggris atas dugaan kekurangan pembayaran pajak, angka yang mewakili hampir 40% dari bisnis terbesar di negara tersebut.
Menurut studi oleh Thomson Reuters, investigasi ini mencakup berbagai sektor penting seperti perbankan, telekomunikasi, farmasi, ritel, serta minyak dan gas, yang menggarisbawahi meningkatnya fokus HMRC dalam memastikan kepatuhan pajak di antara perusahaan-perusahaan besar.
Ray Grove, Kepala Pajak Perusahaan dan Perdagangan di Thomson Reuters, menyoroti meningkatnya pentingnya kepatuhan pajak dalam iklim ekonomi saat ini: “Skala investigasi HMRC terhadap bisnis besar menunjukkan semakin pentingnya kepatuhan pajak. Pertumbuhan global yang lambat berarti bahwa banyak negara, termasuk Inggris, sedang mempertimbangkan investigasi pajak terhadap bisnis besar untuk membantu menutup kesenjangan dalam keuangan mereka. Itu berarti pengawasan yang lebih intensif oleh otoritas pajak dan harapan akan lebih banyak denda.”
Sektor perbankan menjadi sorotan, dengan sekitar 70 bank diduga kurang membayar pajak hingga £9,3 miliar per 31 Maret 2024. Hal ini menunjukkan bahwa setiap bank mungkin kurang membayar rata-rata £132,5 juta. Demikian pula, sektor ritel dan minyak dan gas sedang diperiksa secara ketat, dengan HMRC memperkirakan pajak kurang bayar masing-masing sebesar £5,5 miliar dan £3,9 miliar. Untuk ritel, ini berarti rata-rata lebih dari £50 juta per bisnis, sedangkan untuk perusahaan minyak dan gas, angkanya mencapai £64,9 juta per perusahaan.
Fokus pada perbankan khususnya perlu diperhatikan, karena kewajiban pajak sektor ini telah meningkat tajam, dengan total nilai pajak yang diselidiki meningkat dari £6,1 miliar pada tahun 2018/19 menjadi £9,3 miliar pada tahun 2023/24. Bank sering menghadapi tantangan pajak yang rumit, khususnya karena ketergantungan mereka pada penyedia pihak ketiga untuk TI dan fungsi back-office lainnya, yang sering kali berbasis di yurisdiksi pajak yang berbeda.
Grove lebih jauh menekankan tekanan yang semakin meningkat pada departemen pajak: “Di tengah meningkatnya kompleksitas dalam pelaporan dan standar kepatuhan, para pemimpin pajak semakin diminta oleh CFO mereka untuk memberikan nasihat strategis dan operasional. Perusahaan harus memenuhi tekanan yang meningkat ini dengan berinvestasi pada bakat dan teknologi yang tepat di departemen pajak mereka untuk memastikan bahwa mereka tetap patuh dan strategis dalam lanskap pajak yang berkembang pesat saat ini.”
Untuk mengatasi tantangan ini, Thomson Reuters telah memperkenalkan solusi inovatif seperti Checkpoint Edge dengan CoCounsel, asisten AI generatif yang dirancang untuk menyederhanakan penelitian pajak. CoCounsel memungkinkan para profesional pajak untuk menavigasi pertanyaan yang rumit dengan cepat melalui antarmuka obrolan AI yang aman, memanfaatkan basis data yang luas dari konten Thomson Reuters yang tepercaya. Teknologi ini memungkinkan bahkan para profesional junior untuk melakukan penelitian berkualitas tinggi secara efisien, mengurangi ketergantungan pada keahlian rekan senior dan membantu perusahaan tetap unggul dalam permainan kepatuhan.
Pengawasan yang semakin ketat oleh HMRC berfungsi sebagai pengingat yang jelas bagi bisnis besar di semua sektor: kepatuhan pajak bukan lagi sekadar kewajiban hukum, tetapi elemen penting dari perencanaan strategis dan manajemen risiko.