Perdana Menteri Sir Keir Starmer sedang merundingkan perjanjian baru dengan Jerman untuk mengamankan akses prioritas bagi bisnis Inggris, menandai upaya strategis untuk memperbaiki hubungan Inggris yang retak dengan UE pasca-Brexit.
Menggambarkannya sebagai “kesempatan yang hanya terjadi sekali dalam satu generasi,” Starmer menekankan perlunya “membalikkan keadaan” Brexit dan membina hubungan ekonomi dan keamanan yang lebih erat dengan Eropa.
Pertemuan Starmer dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz bertujuan untuk mengatasi hambatan yang dihadapi bisnis Inggris di Jerman, seperti kendala sertifikasi, proses tender yang rumit, dan kepatuhan terhadap peraturan setempat. Sumber No 10 mencatat bahwa pemerintah berupaya untuk mendapatkan akses pasar istimewa sambil mempertahankan negosiasi yang seimbang.
Pembahasan perjanjian ini dilakukan pada saat yang krusial karena Starmer berupaya mengubah lanskap ekonomi Inggris di tengah pengumuman anggaran yang menantang, di mana ia mengisyaratkan pajak yang lebih tinggi bagi orang kaya. Ia juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron akhir minggu ini.
Namun, upaya Starmer untuk mengamankan kebebasan yang lebih besar bagi bisnis di Inggris telah menimbulkan pertanyaan tentang konsesi potensial, termasuk kemungkinan skema mobilitas pemuda yang memungkinkan pemuda Eropa untuk tinggal dan bekerja di Inggris. Meskipun pemerintah menjamin bahwa tidak ada skema semacam itu yang direncanakan, laporan menunjukkan bahwa Inggris mungkin menawarkan akses terbatas sebagai imbalan atas keuntungan ekonomi yang lebih luas.
Perjanjian yang diusulkan akan mencakup akses pasar, sains, energi bersih, dan keamanan perdagangan, tetapi tidak akan menjadi kesepakatan perdagangan UE yang baru. Starmer juga mendorong perjanjian veteriner dengan UE untuk memudahkan pemeriksaan ekspor pangan, yang bertujuan untuk meningkatkan arus perdagangan lintas Selat.
Selain diskusi ekonomi, Starmer dan Scholz diharapkan berkolaborasi dalam tindakan bersama melawan migrasi ilegal, termasuk meningkatkan pembagian intelijen untuk memerangi kejahatan imigrasi terorganisasi.
Saat Starmer terus membangun kembali hubungan dengan Eropa, upaya diplomatiknya di Berlin dan Paris menandakan komitmen untuk memposisikan Inggris sebagai mitra kooperatif dalam isu-isu utama seperti keamanan dan migrasi.