Para penumpang di seluruh Inggris bersiap menghadapi gangguan perjalanan lebih lanjut karena pengemudi kereta api di 16 perusahaan kereta api dan pengemudi kereta bawah tanah London telah mengumumkan aksi mogok untuk bulan depan.
Anggota Aslef, serikat pengemudi kereta api, akan melakukan serangkaian aksi mogok kerja selama satu hari mulai tanggal 5 hingga 8 April, bersamaan dengan larangan lembur selama enam hari. Pemogokan ini bertepatan dengan Hari Raya Paskah, sehingga berdampak pada keluarga dan pekerja kantoran yang kembali.
Pemogokan pengemudi kereta bawah tanah London dijadwalkan pada tanggal 8 April dan juga tanggal 4 Mei. Aksi terkoordinasi ini bertujuan untuk memaksimalkan gangguan, bertepatan dengan acara penting di London, termasuk pertunjukan Peter Kay di O2 dan pertandingan sepak bola di klub-klub seperti Arsenal dan Chelsea.
Pemogokan ini berasal dari perselisihan berkepanjangan mengenai gaji dan kondisi kerja. Pengemudi kereta api belum menerima kenaikan gaji sejak April 2019, sementara pengemudi kereta api memprotes perubahan kondisi kerja mereka, termasuk jam kerja yang lebih panjang dan pengurangan perjanjian.
Sekretaris Jenderal Aslef Mick Whelan mengkritik pemerintah dan perusahaan kereta api atas cara mereka menangani perselisihan tersebut, dan menuduh mereka “keras kepala” dan “tuli nada.” Meskipun telah dilakukan upaya negosiasi berulang kali, termasuk mandat baru untuk aksi industrial, namun belum ada resolusi yang tercapai.
Finn Brennan, penyelenggara serikat pekerja London Underground, menyoroti kegagalan manajemen dalam meyakinkan pengemudi bahwa perubahan syarat dan ketentuan tidak akan dilakukan tanpa persetujuan. Mayoritas pengemudi kereta bawah tanah memberikan suara mendukung pemogokan, dengan tingkat persetujuan sebesar 98 persen.
Pengumuman pemogokan ini menyusul kekacauan perjalanan yang terjadi pada bulan Februari dan Januari, yang menunjukkan ketegangan yang sedang berlangsung antara serikat pekerja, manajemen, dan pemerintah.
Baik Aslef maupun manajemen London Underground menyatakan keinginannya untuk meminimalkan gangguan dan menyelesaikan perselisihan. Namun perundingan belum menghasilkan solusi yang dapat diterima semua pihak.
Dengan potensi gangguan signifikan terhadap rencana perjalanan dan acara publik, penumpang disarankan untuk memantau perkembangan dengan cermat dan merencanakan rute alternatif jika diperlukan.
Menanggapi pengumuman tanggal pemogokan baru, Wakil Kepala Eksekutif BusinessLDN Muniya Barua mengatakan: “Sangat membuat frustasi bagi warga London, pengunjung, dan bisnis karena ibu kota sekali lagi akan terhenti karena aksi industrial.
“Pada saat perekonomian kita sedang lesu, aksi-aksi disruptif ini akan memberikan dampak yang sangat buruk pada sektor-sektor seperti perhotelan dan ritel yang mengandalkan pengunjung.
“Semua pihak harus bekerja sama untuk memecahkan kebuntuan yang ada saat ini.”