Dalam sebuah langkah bersejarah, sekitar 1.500 pekerja Tata Steel akan memulai pemogokan tanpa batas waktu pada bulan depan sebagai tanggapan terhadap rencana perusahaan untuk memangkas ribuan pekerjaan.
Ini akan menjadi aksi mogok pertama yang dilakukan pekerja baja Inggris dalam lebih dari 40 tahun, menurut serikat pekerja Unite.
Pemogokan tersebut, yang akan dimulai pada 8 Juli, akan mempengaruhi operasi Tata Steel di lokasi Port Talbot dan Llanwern di Wales. Tindakan ini menyusul pengumuman Tata Steel bahwa mereka akan menutup kedua tanur sembur di Port Talbot pada akhir September, yang mengakibatkan hilangnya sekitar 2.800 pekerjaan.
Tanggapan Perusahaan dan Serikat Pekerja
Tata Steel telah memperingatkan bahwa jika pemogokan tersebut membahayakan keselamatan atau stabilitas operasinya, mereka mungkin terpaksa mempercepat rencana penutupan. Perusahaan saat ini mengalami kerugian sebesar £1 juta per hari karena ketidakstabilan operasional peralatan pembuatan bajanya.
Sharon Graham, sekretaris jenderal Unite, menyatakan bahwa para pekerja berjuang tidak hanya untuk pekerjaan mereka tetapi juga untuk masa depan komunitas mereka dan industri baja di Wales. Dia menekankan bahwa pemogokan akan terus berlanjut sampai Tata menghentikan “rencana bencana” mereka.
Sebaliknya, dua serikat pekerja lainnya, Community dan GMB, memutuskan untuk menunda aksi industrial hingga setelah pemilihan umum mendatang. Alun Davies, pejabat nasional baja di Komunitas, mencatat bahwa keputusan mogok apa pun akan dibuat oleh anggota mereka, yang mewakili mayoritas pekerja yang terkena dampak rencana Tata.
Posisi Tata Steel
Tata Steel mendesak Unite untuk menghentikan aksi pemogokan dan kembali bernegosiasi bersama serikat pekerja lainnya. Perusahaan juga telah memperingatkan bahwa mereka mungkin akan mencabut paket redundansi yang ditingkatkan yang ditawarkan jika pemogokan berlanjut. Rajesh Nair, CEO Tata Steel, menyatakan bahwa “paket keuangan paling menguntungkan” yang pernah ditawarkan perusahaan tidak akan tersedia jika pekerja berpartisipasi dalam aksi industrial.
Perusahaan berencana untuk menginvestasikan £1,25 miliar dalam membangun tungku busur listrik, metode produksi baja yang lebih ramah lingkungan dan membutuhkan lebih sedikit pekerja. Pemerintah Inggris menyumbangkan £500 juta untuk proyek ini. Tata Steel yakin langkah ini akan menjamin masa depan pembuatan baja di lokasi tersebut.
Pemogokan yang direncanakan ini merupakan momen penting bagi industri baja Inggris, menyoroti ketegangan yang sedang berlangsung antara pelestarian tenaga kerja dan kemajuan teknologi di bidang manufaktur. Hasil dari aksi industri ini kemungkinan besar akan mempunyai dampak jangka panjang bagi operasional Tata Steel dan komunitas baja yang lebih luas di Wales.