Persepsi merupakan kekuatan besar yang memengaruhi cara kita memandang dunia dan, pada gilirannya, cara dunia memandang kita. Lingkungan saat ini dipenuhi dengan media sosial dan influencer yang meliput semua area pasar, yang menyebabkan persepsi menjadi semakin penting bagi keberhasilan suatu merek.
Cara Anda memandang dunia di sekitar Anda adalah realitas Anda, dan meskipun Anda memiliki kendali atas hal ini, penting untuk menyadari bahwa setiap orang menyaring pengalaman mereka secara berbeda. Menilai seseorang berdasarkan persepsi mereka terhadap dunia mengabaikan kompleksitas pengalaman dan bias pribadi mereka. Perspektif individu kita sangat pribadi dan sering kali berbeda secara signifikan dari perspektif orang lain.
Persepsi meluas ke setiap aspek kehidupan, termasuk bisnis. Cara Anda memandang merek Anda mungkin tidak sejalan dengan cara pelanggan Anda memandangnya. Persepsi mereka sering kali dipengaruhi tidak hanya oleh merek Anda, tetapi juga oleh pengalaman pribadi mereka. Misalnya, saya dibesarkan oleh seorang peminum berat di keluarga saya, jadi saya tahu saya sangat sensitif terhadap bau alkohol, sementara yang lain mungkin tidak menyadarinya sama sekali. Filter pribadi memengaruhi cara orang memandang bisnis.
Cara Anda memberi merek pada bisnis Anda sangat penting bagi cara basis pelanggan memandang Anda. Pelanggan sering kali lebih peka daripada yang diperkirakan bisnis; mereka memperhatikan perubahan kecil pada kemasan atau perubahan pada kehadiran media sosial Anda. Untuk menjaga kepercayaan, pencitraan merek Anda harus jelas, konsisten, dan selaras dengan citra yang ingin Anda tampilkan ke dunia. Jika pencitraan merek Anda tidak konsisten, hal itu dapat menimbulkan kebingungan dan ketidakpercayaan di antara pelanggan, yang dapat menghalangi mereka untuk terlibat dengan bisnis Anda.
Rebranding merupakan pilihan jika bisnis Anda berkembang, tetapi sangat penting bahwa setiap strategi branding baru sesuai dengan citra yang telah Anda bangun. Ketidaksesuaian antara pesan merek Anda dan penyajiannya dapat menyebabkan rusaknya kepercayaan konsumen.
Dalam hal persepsi, Anda perlu menjelaskannya kepada pelanggan. Jika Anda memposisikan bisnis Anda sebagai merek bernilai, penting untuk menjelaskannya dengan jelas dalam setiap aspek pencitraan merek Anda. Orang secara alami mengikuti pola dan mengaitkan isyarat visual tertentu dengan jenis merek tertentu. Misalnya, jika logo Anda menyerupai pengecer mewah seperti Harrods, tetapi Anda mengklaim sebagai merek diskon, pelanggan akan sulit mempercayai posisi Anda. Kesenjangan antara merek dan pelanggan ini dapat menimbulkan kebingungan dan menyebabkan ketidakpercayaan, karena pelanggan mungkin menganggap merek Anda tidak jujur. Pencitraan merek yang jelas dan konsisten yang selaras dengan posisi pasar Anda adalah kunci untuk membangun kredibilitas dan mempertahankan kepercayaan pelanggan.
Pertimbangkan kasus Poundland pada tahun 2017, ketika perusahaan mulai menaikkan harga di luar model tradisionalnya yaitu £1. Perubahan ini memicu reaksi keras karena pelanggan memiliki persepsi yang jelas tentang apa yang diwakili Poundland—sebuah toko yang menjual segala barang seharga £1. Perubahan yang tiba-tiba ini menyebabkan kebingungan dan rasa dikhianati di antara pelanggan, yang merasa dikejutkan oleh perubahan tersebut, terutama ketika mereka menghabiskan uang hasil jerih payah mereka. Hal ini menunjukkan pentingnya mempertahankan pesan merek yang konsisten untuk menegakkan kepercayaan pelanggan.
Penting juga untuk mengakui bahwa persepsi pelanggan bisa keras kepala, sering kali dipengaruhi oleh nama merek atau pesan awal Anda. Misalnya, di Tiny Box, meskipun kami berupaya untuk mengomunikasikan kepada pelanggan bahwa kami sebenarnya memiliki rangkaian produk yang jauh lebih luas daripada sekadar kotak, banyak pelanggan masih menganggap Tiny Box Company hanya menjual kotak. Sebagai sebuah perusahaan, kami harus terus berupaya mengatasi hal ini dan memastikan pelanggan kami menyadari bahwa kami dapat menyediakan segala kebutuhan kemasan bagi mereka. Hal ini menyoroti tantangan dalam mengubah persepsi pelanggan yang sudah mengakar dan perlunya komunikasi yang terus-menerus dan jelas bagi pelanggan Anda.
Persepsi bukan sekadar pengalaman pasif, tetapi kekuatan aktif yang membentuk keberhasilan bisnis. Dengan mengenali filter unik yang digunakan pelanggan untuk melihat merek Anda, dan dengan memastikan konsistensi dan kejelasan dalam pencitraan merek Anda, Anda dapat menyelaraskan persepsi pelanggan dengan citra yang Anda inginkan, sehingga menumbuhkan kepercayaan dan loyalitas dalam prosesnya.