Meskipun ada tekanan yang meningkat dari industri otomotif, Anggaran terbaru gagal memasukkan usulan pengurangan PPN sebesar 50% untuk mobil listrik, sehingga menyebabkan banyak pihak kecewa.
Langkah ini, jika diterapkan, dapat menurunkan harga pembelian kendaraan listrik (EV) secara signifikan, sehingga mendorong aksesibilitas yang lebih besar baik bagi dunia usaha maupun rumah tangga.
Selain itu, tidak adanya perpanjangan pada Plug-in Van Grant, yang saat ini akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2025, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan operator armada, yang berpotensi mengarah pada skenario “tepi tebing” yang mengganggu pesanan.
Meskipun perpanjangan pengurangan bea bahan bakar sebesar 5p per liter untuk satu tahun ke depan sudah diantisipasi, para pakar industri berpendapat bahwa hal ini secara tidak sengaja telah mempersempit insentif finansial untuk transisi ke kendaraan listrik, terutama di tengah melonjaknya biaya energi.
Khususnya, Anggaran ini mengabaikan kesenjangan antara tarif PPN untuk tarif publik (20%) dan tarif rumah (5%), sebuah langkah yang dapat meringankan beban keuangan bagi pengemudi yang tidak mempunyai akses terhadap parkir di luar badan jalan dan operator armada yang bergantung pada pendapatan menengah. -pergeseran isi ulang.
Charlie Jardine, CEO EO Charging, menyatakan kekecewaannya atas tidak adanya pemotongan PPN pada kendaraan listrik, dan menekankan potensinya untuk merangsang penggunaan kendaraan listrik dan berkontribusi secara signifikan terhadap agenda net-zero pemerintah. Jardine menyoroti stagnasi penjualan kendaraan listrik swasta di Inggris, menggarisbawahi pentingnya intervensi kebijakan untuk mendorong adopsi massal.
Beliau lebih lanjut menekankan perlunya langkah-langkah inklusif yang tidak hanya mencakup pemilik kendaraan listrik swasta yang kaya, mengadvokasi hibah untuk mengisi infrastruktur dan mewajibkan armada bus tanpa emisi untuk memastikan akses yang adil terhadap manfaat elektrifikasi, terutama di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah.
Pernyataan Jardine menggarisbawahi tren global di mana pemerintah menerapkan insentif dan kebijakan untuk mendorong adopsi kendaraan listrik, dan mendesak pemerintah Inggris untuk memprioritaskan langkah-langkah serupa agar tidak tertinggal dibandingkan negara-negara lain.